Rumah Tangga Bahagia Islami |
Rumah Tangga Bahagia Islami
Rumah tangga itu adalah asas daripada masyarakat, jika baik rumah tangga maka masyarakat akan baik dan generasi manusia akan baik, dan jika buruk rumah tangga maka semuanya akan buruk dan orang-orang yang ada dirumah tangga dimulai dari suami, istri dan anak-anak kemudian kerabat secara umum. Jika baik pendidikan yang ditanamkan dalam keluarga dengan mengajarkan ajaran Allah dan meninggalkan larangan Allah maka akan aman rumah tangga dan aman juga masyarakatnya.
Setiap suami istri harus meyakini dan menyadari kalau dia adalah seorang pegawai disebuah perusahaan yang dinamakan rumah tangga, pemilik perusahaan ini namanya Allah subhanahu wa ta'ala yaitu tuhan kita, siapapun yang patuh pada pemilik perusahaan dan menjalankan tugas-tugas serta kewajibannya maka gajinya dan bonusnya akan dia dapatkan. Situasi diatas adalah contoh atau pengandaian saja supaya mudah kita pahami.
Maka setiap pegawai dalam perusahaan tersebut harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pemilik perusahaan yaitu Allah subhanahu wa ta'ala, namun bukan karna hak dan kewajiban sang suami pada istri ataupun istri terhadap suami namun lakukanlah karna Allah Subhanahu wa ta'ala sebagai pemilik perusahaan tersebut.
Setiap suami istri harus meyakini dan menyadari kalau dia adalah seorang pegawai disebuah perusahaan yang dinamakan rumah tangga, pemilik perusahaan ini namanya Allah subhanahu wa ta'ala yaitu tuhan kita, siapapun yang patuh pada pemilik perusahaan dan menjalankan tugas-tugas serta kewajibannya maka gajinya dan bonusnya akan dia dapatkan. Situasi diatas adalah contoh atau pengandaian saja supaya mudah kita pahami.
Maka setiap pegawai dalam perusahaan tersebut harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pemilik perusahaan yaitu Allah subhanahu wa ta'ala, namun bukan karna hak dan kewajiban sang suami pada istri ataupun istri terhadap suami namun lakukanlah karna Allah Subhanahu wa ta'ala sebagai pemilik perusahaan tersebut.
Baca Juga : Apakah Rasulullah Pernah Membunuh
Karna pasangan suami istri yang menjalankan rumah tangga karna Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan jenuh, atau mungkin pasangannya punya kekurangan maka Ia akan bisa menerimanya dan berusaha membantunya. karna dia tahu itu kewajibannya pada pasangannya.
Seorang Suami kalau tahu istrinya salah, tidak layanin dia misalnya dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai istri mendidik anak, tidak sholat dan sang suami tahu itu kewajiban istrinya yang lalai. Istrinya akan dihukum kalau dia tidak ingatkan, berbahaya bagi si istri, maka suami kalau karna Allah berumah tangga, dia akan menasehati istrinya bukan karna hak dia, justru karna dia khawatir si istri masuk neraka, dihukum oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Begitu juga sebaliknya, seorang istri pada saat ia melihat suaminya sedang berbuat salah atau hak dia yang belum dikasih oleh suaminya misalnya nafkah, misalnya pendidikan, perlindungan jangan menegur suaminya karna hak sang istri karna itu terlalu dangkal, tapi sang istri harus berfikir bagaimana Ia mendapatkan pahala dari pasangannya dengan mengatakan "saya khawatir jika kamu tidak memberikan saya nafkah, kamu akan berdosa dengan Allah" begitu juga sang suami "Jika kau tidak layani saya, kau akan dihukum oleh Allah" maka kembalikan selalu kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Ini akan membuat pasangan suami istri menjadi tahu siapa yang membuat hak dari pasangan kita, siapa yang menjanjikan balasannya dan yang melanggar dan akan dihukum siapa yaitu Allah maka harus kembali kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Rumah tangga yang seperti ini asasnya akan bahagia, karna semua yang melanggar hukum Allah akan diluruskan semua yang sesuai hukum Allah akan didukung, maka akan aman rumah tangga ini dan mempunyai landasan.
Seorang Suami kalau tahu istrinya salah, tidak layanin dia misalnya dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai istri mendidik anak, tidak sholat dan sang suami tahu itu kewajiban istrinya yang lalai. Istrinya akan dihukum kalau dia tidak ingatkan, berbahaya bagi si istri, maka suami kalau karna Allah berumah tangga, dia akan menasehati istrinya bukan karna hak dia, justru karna dia khawatir si istri masuk neraka, dihukum oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Begitu juga sebaliknya, seorang istri pada saat ia melihat suaminya sedang berbuat salah atau hak dia yang belum dikasih oleh suaminya misalnya nafkah, misalnya pendidikan, perlindungan jangan menegur suaminya karna hak sang istri karna itu terlalu dangkal, tapi sang istri harus berfikir bagaimana Ia mendapatkan pahala dari pasangannya dengan mengatakan "saya khawatir jika kamu tidak memberikan saya nafkah, kamu akan berdosa dengan Allah" begitu juga sang suami "Jika kau tidak layani saya, kau akan dihukum oleh Allah" maka kembalikan selalu kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Ini akan membuat pasangan suami istri menjadi tahu siapa yang membuat hak dari pasangan kita, siapa yang menjanjikan balasannya dan yang melanggar dan akan dihukum siapa yaitu Allah maka harus kembali kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Rumah tangga yang seperti ini asasnya akan bahagia, karna semua yang melanggar hukum Allah akan diluruskan semua yang sesuai hukum Allah akan didukung, maka akan aman rumah tangga ini dan mempunyai landasan.
Baca Juga : Kuburan Tidak Boleh Disemen
Untuk mempertahankan rumah tangga maka kenalilah karakter pasanganmu. Laki-laki Allah ciptakan memang berbeda degan perempuan, berbeda secara fisik dan juga dari banyak hal juga karakter berbeda. Laki-laki lebih cenderung kepada akal fikirannya, dan yang menggunakan akal fikiran dalam kehidupannya selalu mempermudah permasalahan, perempuan Allah berikan kepada dia perasaan yang lebih dominan karna laki-laki diberikan akal fikiran yang digunakan untuk memecahkan banyak permasalahan.
Kalau seorang laki-laki sudah buntu dalam suatu hal misalnya dalam menagih hutang dia akan berpikir untuk mencari jalan keluar lain, kalau ada sesuatu yang mentok disatu kegiatan bisnisnya bangkrut dia akan cari usaha lain orang yang pake akal langsung masalah solusi masalah solusi itu guna akan pikiran. Dan ini juga yang dibutuhkan bagi seseorang pemimpin.
Perempuan terdominasi dalam dirinya perasaan karna memang Ia butuh perasaan, anak-anaknya butuh diperhatikan, suaminya juga butuh diperhatikan dan dia butuh merawat rumahnya maka butuh perasaan, dan perasaan ini lebih cenderung kepada memecahkan masalah dengan tangisan atau dengan perasaan, merasa putus asa. Inilah karakter dasar laki-laki dan perempuan. Jadi kenalilah karakter dasar pasangan karna ini Allah yang berikan.
Kalau seorang laki-laki sudah buntu dalam suatu hal misalnya dalam menagih hutang dia akan berpikir untuk mencari jalan keluar lain, kalau ada sesuatu yang mentok disatu kegiatan bisnisnya bangkrut dia akan cari usaha lain orang yang pake akal langsung masalah solusi masalah solusi itu guna akan pikiran. Dan ini juga yang dibutuhkan bagi seseorang pemimpin.
Perempuan terdominasi dalam dirinya perasaan karna memang Ia butuh perasaan, anak-anaknya butuh diperhatikan, suaminya juga butuh diperhatikan dan dia butuh merawat rumahnya maka butuh perasaan, dan perasaan ini lebih cenderung kepada memecahkan masalah dengan tangisan atau dengan perasaan, merasa putus asa. Inilah karakter dasar laki-laki dan perempuan. Jadi kenalilah karakter dasar pasangan karna ini Allah yang berikan.
Comments
Post a Comment