Lima Level Sholat
Abu Sa'id Al-Khudri RA. beliau ini sudah sampai pada tingkat level dimana ibnu Qayyim mengatakan level orang yang sholat itu ada lima.
Level yang pertama adalah Orang yang berdosa dengan Sholatnya.
Siapa ini orang yang berdosa, orang yang tidak sama sekali memberikan haknya. Ada orang sholat hanya karna disuruh oleh orang lain, hanya karna segan atau tidak enak, mau wudhu gak wudhu terserah, ini berdosa teman-teman. Percuma dia sholat dia berdosa, karna disini dia riya dan tidak ada hubungannya dengan Allah malah berdosa dengan sholatnya.Level yang kedua adalah orang yang sholat tapi gak dapat pahala.
Orang yang sholat dari takbir sampai salam semuanya menghayal, ini orang yang percuma gak ada pahalanya. Masuk dalam sabda nabi Shalallahu alayhi wa sallam "ada orang yang pada hari kiamat diremuk-remuk sholatnya seperti pakaian kotor, lalu dilemparkan kewajahnya" karna dari takbir sampai salam gak ngerti apa yang dilakukannya, untuk apa sholat kalau begitu. Allah gak butuh sholat kita teman-teman, walaupun sholat kita khusyuknya luar biasa, sujudnya sampai berhari-hari gak angkat kepala tetap saja Allah gak butuh dengan itu. Kata nabi Shalallahu Alayhi Wa Sallam dalam Hadits Qudsi Allah Subhanallahu Wa ta'ala berfirman "wahai anak Adam, apapun yang kau kerjakan tidak akan bermanfaat bagiku dan aku akan kembalikan kepadamu" itu amal kalian yang akan bermanfaat buat kalian sendiri, tidak ada manfaatnya buat saya, Kata Allah Subhanllahu Wa Ta'ala dalam Hadits Qudsi, ini luar biasa harus kita pahami ini. Tidak boleh salah dalam masalah-masalah seperti ini, maka kita harus tahu bahwasannya sholat itu kita yang butuh bukan Allah Azza Wa Jalla.
Baca Juga : Bahaya Hutang Dalam Islam
Orang ini sholat berusaha untuk fokus tetapi terkadang masih menghayal, maka ini lebih dominasi pahalanya daripada hilangnya pahala yang didapatnya. Karna kalau kita lagi baca Al-Quran atau lagi baca bacaan sholat kemudian kita fokus untuk dapat konsentrasi ikuti bacaannya dapat pahala terus perhurufnya, pergerakan juga ada pahalanya. Tapi pada saat membaca kita gak sadar atau menghayal, cuma lisan saja yang terucap karna sudah terbiasa itu gak ada pahalanya. Orang yang pada level empat ini adalah orang yang mayoritas dapat pahala sholatnya tapi masih ada yang hilang. Bedanya dengan yang level tiga, Mayoritas pahalanya hilang ketimbang pahala yang didapatnya.
Level yang ketiga adalah orang yang sholat dapat pahala sebagian kecil.
Ini sesuai dengan sabda nabi Shalallahu Alayhi Wa Sallam "ada orang yang sholat, tidak akan mendapatkan kecuali setengah pahala sholatnya", jadi ada pahalanya tapi kecil atau sangat sedikit. Lebih banyak menghayal daripada fokusnya.Level yang keempat adalah orang yang sholat dapat pahala sebagian besar.
Orang ini sholat berusaha untuk fokus tetapi terkadang masih menghayal, maka ini lebih dominasi pahalanya daripada hilangnya pahala yang didapatnya. Karna kalau kita lagi baca Al-Quran atau lagi baca bacaan sholat kemudian kita fokus untuk dapat konsentrasi ikuti bacaannya dapat pahala terus perhurufnya, pergerakan juga ada pahalanya. Tapi pada saat membaca kita gak sadar atau menghayal, cuma lisan saja yang terucap karna sudah terbiasa itu gak ada pahalanya. Orang yang pada level empat ini adalah orang yang mayoritas dapat pahala sholatnya tapi masih ada yang hilang. Bedanya dengan yang level tiga, Mayoritas pahalanya hilang ketimbang pahala yang didapatnya.
Level yang kelima adalah orang yang sholatnya dari takbir sampai salam fokus.
Orang ini yang luar biasa, sholatnya semuanya dari takbir sampai salam fokus. Bahkan ketika ia sholat Ia sudah lupa siapapun yang ada disekitarnya. Mereka tidak perlu tau dimana tempat mereka berada, sampai pada tingkat seperti itu. Abu Sa'id Al-Khudri RA. dikatakan dalam riwayat sampai pada tingkat yang kelima ini, jangan katakan susah orang sholat fokus, gak ada susahnya, asal dia mau, dia tahu dulu nilainya kadar sholat itu.
Baca Juga : Musik Itu Haram Hukumnya
Abu Sa'id Al-Khudri RA. mengatakan "saya pernah disuruh oleh nabi Shalallahu Alayhi Wa Sallam menjaga pasukan dimalam hari dan nabi Shalallahu Alayhi Wa Sallam sedang tidur bersama dengan pasukan dan saya pun sholat disemak belukar. Pada saat saya sedang sholat, tiba-tiba ada mata-mata musuh dari jauh itu yang memanah kearah saya dan tepat tertancap dijantung saya, lalu keluar darah. Tapi pada saat itu saya sedang menikmati surah AL-Kahfi yang saya baca, sehingga saya tidak merasakan perihnya dan sakitnya anak panah itu. Lalu mata-mata itu melepaskan lagi anak panah yang kedua, jatuh tepat disebelahnya anak panah yang pertama namun tetap saya belum merasakan sakitnya karna nikmatnya membaca surah Al-Kahfi. Sampai mata-mata itu melepaskan 9/10 anak panah dan sasarannya sama di jantung, kalau bukan karna saya khawatir saya terbunuh dengan anak panah selanjutnya dan nabi Shalallahu Alayhi Wa Sallam dibunuh oleh musuh demi Allah saya akan selesaikan sholat saya dengan surah Al-Kahfi, tapi karna khawatir lalu saya langsung ruku', kemungkinan mata-mata itu tau saya manusia dan mereka ragu dan lari tidak jadi menyerang pasukan muslim".
Tapi bahasan kita bukan masalah perangnya, tapi bagaimana Ia bisa fokus sampai tidak merasakan sakitnya anak panah. Seseorang diantara sahabat nabi pada buku-buku tentang kekhusyukan sholat "kumbang datang menggigit dan menyengat dahi mereka hingga berdarah, mereka gak bergerak seperti batang pohon yang kokoh" karna mereka tahu dengan siapa mereka berhadapan.
Comments
Post a Comment